PETUNJUK SERVICE DAN PENGGUNAAN AC MOBIL – Call : 085380033325

PETUNJUK SERVICE  DAN PENGGUNAAN AC MOBIL

 

  1. A.      Service Umum

Sebelumnya melakukan perbaikanAC mobil, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

  1. Saat pemeriksaan di sekitar mesin, lindungi, jauhkan anggota badan, dan alat-alat servis dari kemungkinan terlilit oleh komponen yang berputar, seperti kipas, magnetic clutch, pulley, dan panas mesin.
  2. Matikan mesin dan cabut kunci kontak saat akan melakukan pemeriksaan menggunakan tangan pada bagian AC mobil yang berputar, misalnya blower, dan belt.

 

  1. a.       Menyetel Temperatur Kabin

Dalam menyetel temperatur kabin, pastikan seluruh sistem AC mobil dalam kondisi normal dan bekerja dengan baik. Penyetelan temperatur kabin dilakukan saat kita menginginkan temperatur tertentu pada ruang kabin. Penyetelannya dilakukan pada bagian amplifier, bisa menjadi lebih rendah atau lebih tinggi. Amplifier yang tidak bekerja dengan  baik akan menyulitkan penyetelan temperatur, sehingga tidak berjalan dengan sempurna. Misalnya kita akan menghidupkan AC mobil dan menyetel temperatur control pada posisi max. Cool, tetapi kompresor langsung mati. Padahal temperatur dalam kabin masih tinggi atau belum cukup dingin. Atau sebaliknya saat temperatur control pada posisi yang sama (max. Cool), tetapi kompresor terus bekerja dan tidak berhenti,sehingga menimbulkan  bunga es (frost) pada evaporator. Ini akan menyebabkan temperatur kabin menjadi lebih tinggi (panas).

Berikut cara penyetelan temperatur di bagian variable resistor (reostat) pada Amplifier.

  1. Cari komponen amplifier (biasanya diberi tanda TEMP).
  2. Cari posisi variable resistor(restart).
  3. Untuk menurunkan temperatur kabin (lebih dingin), putar posisi variable resistor ke arah C(cool).
  4. Untuk menaikkan temperatur kabin(lebih panas), putar posisi variable resistor ke arah H(heat).

 

  1. b.      Memeriksa Kompresor

Kompresor  merupakan jantung pada sistem AC mobil, sehingga perlu perhatian ekstra mengenai kondisi dan kinerjanya. Berikut langkah-langkah pemeriksaan kompresor.

 

  1. 1.       Persiapan

–          Siapkan charging manifold untuk R-134a dan pasang quick disconnect adapter pada ujung selangnya.

–          Hidupkan mesin dan diamkan beberapa saat hingga mesin panas.

–          Hidupkan AC mobil dengan kondisi sebagai berikut.

  • Putaran Mesin          : 1500 rpm-2000 rpm
  • Kecepatan Blower   : Maximum (Hi)
  • Temperatur Sekitar : 30-35OC
  • Temperatur Control: Maximum Cool
  1. 2.       Pemeriksaan
  • Dengarkan suara di sekitar kompresor, magnetic clutch, dan bearingnya, apakah terdengar  berisik(seperti bunyi logam beradu).
  • Pasang charging manifold untuk mengukur tekanan refrigerant dari sistem AC. Bandingkan hasilnya dengan standar pengukuran refrigerant.
  • Matikan AC (mesin tetap hidup) lalu dengarkan asal suara ‘aneh’ yang keluar dari kompresor. Ini dilakukan untuk mengetahui kerusakan di sekitar kompresor saat magnetic clutch tidak bekerja.
  • Matikan mesin mobil, lalu perhatikan seal dari kebocoran refrigerant dan sekitar bagian kompresor yang bergerak atau berputar.

 

  1. c.       Cara Memasang dan Mengukur Tekanan Refrigerant Menggunakan Charging Manifold

Pemasangan charging manifold dan cara pengukuran tekanan refrigerant dilakukan untuk mengetahui kondisi sistem AC. Adapun proses pengukurannya sebagai berikut.

 

  1. 1.       Persiapan

–          Siapkan charging manifold dan pasang quick disconnect adapter pada ujung selang untuk R-134a.

–          Hidupkan mesin dan diamkan beberapa saat hingga mesin cukup panas.

–          Hidupkan AC mobil dengan kondisi sebagai berikut.

  • Putaran Mesin          : 1.500-2.000 rpm
  • Kecepatan Blower   : Maximum (Hi)
  • Temperatur Sekitar : 30OC-35OC
  • Temperatur Control                : Maximum cool

 

  1. 2.       Pemasangan dan Pengukuran
  • Tutup kedua kran, baik kran  tekanan rendah maupun kran tekanan tinggi.
  • Pasang selang biru (tekanan rendah) ke pentil tekanan rendah pada kompresor (suction service valve).
  • Pasang selang merah (tekanan tinggi) ke pentil tekanan tinggi pada kompresor (discharge service valve)
  • Diamkan beberapa saat hingga stabil
  • Catat hasil pengukuran pada tekanan tinggi dan tekanan rendah, lalu sesuaikan dengan standar pengukuran tekanan refrigerant dibawah ini.

 

Standar Tekanan Refrigerant

Tekanan Rendah 25 -35 Psi
Tekanan Tinggi 196 – 224 Psi

 

  1. d.      Mengecek Jumlah Refrigerant Melalui Sight Glass

Mengecek jumlah refrigerant dilakukan untuk mengetahui gejala kerusakan yang terjadi pada sistem AC. Cara pengecekannya cukup mudah, yaitu dengan melalui sight glass. Pekerjaan ini dilakukan saat service kecil, yaitu setiap 10.000 km atau empat bulan sekali. Adapun langkah-langkah pemeriksaanya sebagai berikut.

 

  1. 1.       Persiapan

–          Hidupkan mesin dan diamkan beberapa saat hingga mesin cukup panas.

–          Hidupkan AC mobil dengan kondisi sebagai berikut.

  • Putaran Mesin          : 1.500-2.000 rpm
  • Kecepatan Blower   : Maximum (Hi)
  • Temperatur Sekitar : 30OC-35OC
  • Temperatur Control                : Maximum Cool

 

  1. 2.       Pengecekan
  • Bersihkan permukaan sight glass dari kotoran yang menempel agar lebih jelas melihat refrigerant yang mengalir.
  • Pada sight glass, perhatikan jumlah refrigerant dalam sistem AC.
  • Cocokkan hasil pemeriksaan sight glass dengan ilustrasi kondisi refrigerant.

 

  1. e.      Proses Vacuum

Proses vacuum dibutuhkan saat kita akan mengisi refrigerant pada sistem AC mobil. Tujuannya adalah untuk menghilangkan udara dari seluruh sistem hingga menjadi hampa. Hal ini sebabkan disebabkan udara mengandung uap air saat rentan membeku pada suhu di bawah 0OC, sehingga mengakibatkan mampatnya sistem sirkulasi refrigerant dan mengakibatkan masalah pada AC mobil. Pengisian refrigerant tidak dapat dipisahkan dengan proses vacuum itu sendiri, karena saat pengisian refrigerant seluruh sistem AC harus dalam kondisi hampa udara. Adapun langkah yang harus dilakukan sebagai berikut.

  1. 1.       Persiapan
  • Siapkan charging manifold, pompa vacuum, refrigerant, dan peralatan lainnya.
  • Pasang selang biru(tekanan rendah) ke pentil tekanan rendah pada kompresor(suction service valve).
  • Pasang selang merah (tekanan tinggi) ke pentil tekanan tinggi (discharge service valve)pada kompresor.
  • Pasang selang hijau atau kuning (selang tengah) ke inlet pompa vacuum.

 

  1. 2.       Pelaksanaan
  • Buka kedua kran charging manifold (tekanan rendah dan tekanan tinggi).
  • Hidupkan pompa vacuum dan biarkan bekerja selama -+ 10 menit.
  • Perhatikan angka penunjukan jarum kedua pressure gauge pada charging manifold.
  • Jika salah satu atau kedua jarum pada pressure gauge tetap pada posisi semula (0 Psi), lakukan langkah berikut.
  • Tutup kedua keran charging manifold.
  • Matikan pompa vacuum.
  • Lakukan pengecekan kebocoran dan perbaiki kebocoran.
  • Lakukan kembali proses vacuum dari awal.
  • Jika kedua jarum pada pressure gauge menunjukkan angka -+ 60 cmHg, lakukan langkah berikut.
  • Tutup kedua keran charging manifold.
  • Matikan pompa vacuum.
  • Tunggu kedua keran charging manifold.
  • Matikan pompa vacuum.
  • Tunggu sekitar 5 menit, lalu perhatikan kedua jarum pada pressure gauge. Jika turun dari angka -+ 60 cmHg, cek kebororan. Kemudian lanjutkan proses vacuum dari awal.
  • Jika kedua jarum pada pressure gauge tetap pada posisi  -+60 cmHg, lanjutkan proses vacuum sekitar 5 menit hingga mencapai -+76 cmHg.
  • Jika proses vacuum sudah selesai, matikan kembali pompa vacuum dan tutup kedua keran charging manifold.
  • Lanjutkan ke proses pengisian refrigerant.

 

  1. f.        Pengisian Refrigerant

Pengisian refrigerant dilakukan saat sistem sirkulasi mengalami kebocoran, baik besar maupun kecil. Selain itu pengisian refrigerant dilakukan ketika terjadi kerusakan pada bagian komponen AC, seperti kerusakan komproser dan filter dryer. Sebelum pengisian refrigerant dilakukan, sebaiknya lakukan proses vacuum terlebih dahulu. Adapun cara pengisian refrigerant adalah sebagai berikut.

 

  1. Lakukan proses vacuum sebelum pengisian refrigerant. Lepaskan selang charging manifold bagian tengah yang telah dihubungkan ke pompa vacuum. Kemudian hubungkan selang tersebut ke tabung refrigerant.
  2. Buka keran tabung refrigerant, lalu buang udara yang terdapat pada selang tengah melalui keran buang pada charging manifold.
  3. Lakukan pengisian refrigerant dengan cara membuka keran selang merah (tekanan tinggi) pada charging manifold sambil membalikkan tabung refrigerant.
  4. Lakukan pengisian refrigerant hingga mencapai tekanan 20-30 Psi, lalu tutup keran tekanan tinggi pada charging manifold.
  5. Tunggu sekitar 3 menit, lalu cek kebocoran refrigerant  pada seluruh sambungan  pipa. Selain itu, cek juga posisi jarum pressure charging manifold, apakah ada penurunan atau tidak.
  6. Jika jarum mengalami penurunan, dapat dipastikan ada kebocoran refrigerant.
  7. Lakukan pengisian refrigerant kembali hingga mencapai tekanan sekitar sekitar 56 Psi, lalu tutup keran tekanan tinggi pada charging manifold.
  8. Tunggu sekitar 3 menit, lalu cek kembali kebocoran refrigerant pada tiap-tiap sambungan pipa. Selain itu, cek posisi jarum pressure charging manifold, apakah ada penurunan atau tidak.
  9. Jika semua dalam kondisi baik, hidupkan mesin dan diamkan beberapa saat hingga mesin cukup panas.
  10. Hidupkan AC mobil dengan kondisi sebagai berikut.
  • Putaran Mesin                  : 1.500-2.000 rpm
  • Kecepatan Blower           : Maximum (Hi)
  • Temperatur Sekitar         : 30OC-35OC
  • Temperatur Control        : Maximum Cool
  1. Biarkan beberapa saat hingga refrigerant bersikulasi dengan baik.
  2. Lanjutkan ke proses penambahan refrigerant. Namun, sebelumnya perlu diperhatikan hal-hal berikut.
  • Cara yang tepat untuk mengetahui standar jumlah refrigerant yang akan diisikan pada sistem AC mobil adalah dengan menimbang sesuai dengan berat refrigerant yang tertera pada standar pabrikannya.
  • Gunakan refrigerant dengan jenis yang sama (R12 atau R134a).
  • Saat mengisi refrigerant melalui keran tekanan tinggi, pastikan mesin mobil dalam keadaan mati (OFF).
  • Pastikan keran tekanan rendah tertutup.
  • Balikkan tabung refrigerant, agar refrigerant yang masuk pada sistem AC mobil dalam bentuk cair. Jika posisinya tegak (tidak terbalik), yang masuk adalah refrigerant dalam bentuk gas.

 

  1. g.      Penambahan Refrigerant

Penambahan refrigerant ini merupakan langkah lanjutan dari proses pengisian refrigerant di atas. Adapun langkah-langkah penambahan refrigerant sebagai berikut.

 

  1. 1.       Persiapan
  • Ukurlah tekanan refrigerant dengan menggunakan charging manifold.
  • Jika hanya menambah refrigerant saja, pastikan kedua keran charging manifold dalam posisi tertutup.
  1. 2.       Penambahan
  • Lakukan penambahan refrigerant dengan cara membuka keran warna biru(tekanan rendah). Pastikan keran tekanan tinggi dalam posisi tertutup dua tekanannya tidak melebihi 60 Psi saat membuka keran tekanan rendah AC mobil.
  • Lakukan penambahan hingga mencapai standar yang telah ditentukan(Lihat standar pengisian refrigerant).
  • Bandingkan juga hasilnya dengan melihat sight glass (Lihat cara mengecek refrigerant melaui sight glass).
  • Jika sudah terisi sesuai standar, tutup selang biru(tekanan rendah) pada charging manifold.
  • Tutup keran tabung refrigerant.
  • Matikan mesin dan lepas semua selang dari pentil dan tabung refrigerant.
  • Tutup kembali pentil sistem AC mobil.

 

  1. h.      Pengisian Oli Kompresor

Oli kompresor berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian yang bergerak dan bergesekan pada kompresor, misalnya pada bearing dan piston. Saat sistem AC bekerja dan refrigerant bersikulasi ke suluruh komponen AC, maka oli kompresor juga ikut bersikulasi. Oleh sebab itu, jangan heran jika menemukan oli pada receiver dryer atau kondensor. Saat  ini melakukan perbaikan atau penggantian komponen dan harus mengeluarkan refrigerant, maka kita juga harus mengisi atau menambahkan oli pelumas kompresor setelah selesai mengganti bagian tersebut. Banyaknya oli yang dimasukkan diperkirakan cukup untuk menambahkan oli kompresor yang tertinggal pada komponen tersebut.

Oli kompresor yang akan ditambah atau diisi sebaiknya pas atau sesuai dengan standar. Pengisian oli yang terlalu banyak, mengakibatkan sebagian oli kompresor akan menempel pada dinding pipa evaporator dan kondensor . Inilah yang mengakibatkan kerja kondensor dan evaporator terganggu. Oli kompresor yang menempel pada dinding kedua komponen AC tersebut akan menghalangi pelepasan atau penyerapan panas. Sebaliknya, jika kita mengisi oli kompresor terlalu sedikit, akan menyebabkan kompresor kekurangan pelumasan.Komponen akan cepat aus dan ujung-ujungna kompresor cepat rusak.

Oli kompresor yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada label. Umumnya jenis oli kompresor tergantung pada jenis refrigerant dan tipe kompresor yang digunakan. Untuk mengetahui jenis oli kompresor dapat dilihat pada label yang tertera pada kendaraan. Berikut ini proses pengisian atau penggantian oli kompresor.

 

  1. 1.      Mengganti Oli atau Perbaikan Kompresor

Pengisian olikompresor dilakukan saat oli kompresor sudah tidak baik atau saat melepaskan kompresor. Adapun cara penggantiannya, sebagai berikut.

  • Persiapan

–          Siapkan gelas ukur (penampung oli)

–          Lepas tutup saluran buang oli pada kompresor.

–          Tuangkan oli kompresor ke gelas ukur hingga benar-benar habis.

–          Pada gelas ukur, perhatikan jumlah oli kompresor yang sudah dituang dan catat hasil pengukurannya.

–          Buang oli kompresor dari gelas ukur dan bersihkan.

  • Membersihkan Pipa-pipa(Flushing)

–          Lepaskan pipa-pipa saluran yang berhubungan dengan kondensor, filter dryer, dan evaporator.

–          Semprot pipa-pipa saluran, kondensor dan evaporator dengan gas nitrogen(N3) atau menggunakan angin bertekanan tinggi hingga mampu membersihkan sisa oli yang menempel pada dinding bagian dalam pipa.

–          Lakukan secara berulang dan pastikan oli sudah tidak menempel lagi.

  • Penggantian Oli

–          Siapkan oli kompresor baru dengan spesifikasi yang sama.

–          Tuang oli kompresor ke dalam gelas ukur sesuai dengan hasil pengukuran jumlah oli pada proses persiapan di atas.

–          Tuangkan oli oli dari gelas ukur sesuai dengan hasil pengukuran jumlah oli pada proses persiapan di atas.

–          Tuangkan oli dari gelas ukur ke lubang pengisian oli pada kompresor (gunakan corong agar tidak tumpah).

–          Tanbah kembali oli seperti proses dibawah (Menambah Oli Kompresor Menggunakan Pompa Vacuum). Penambahan oli dilakukan untuk menutupi kekurangan oli yang terdapat pada pipa-pipa saluran, evaporator, dan kondensor yang telah terbuang saat dibersihkan. Standar penambahan oli dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

 

Tabel Penambahan Oli Kompresor

No.

Penggantian Komponen

Jumlah Oli (CC)

1.

Evaporator

40 – 90

2.

Kondensor

30 – 40

3.

Filter Dryer

30

 

  1. 2.       Menambah oli Menggunakan Pompa Vacuum

Penambahan oli dilakukan saat kita mengganti komponen AC mobil, seperti kondensor, evaporator, atau pipa-pipa saluran.Saat penggantian komponen-komponen tersebut, kita  harus mengeluarkan refrigerant dari sistem AC mobil. Agar menghemat biaya dan tidak merusak lingkungan,sebaiknya refrigerant yang dikeluarkan menggunakan mesin 3R. Cara penambahan oli kompresor sebagai berikut.

 

  • Persiapan

–          Siapkan charging manifold, pompa vacuum, dan gelas ukur.

–          Siapkan oli kompresor baru dengan spesifikasi yang sama.

–          Pasang selang biru (tekanan rendah) ke pentil tekanan rendah pada kompresor (suction service valve).

–          Pasang selang merah (tekanan tinggi) ke pentil tekanan tinggi pada kompresor (discharge service valve).

–          Pasang selang hijau atau kuning (selang tengah) ke inlet pompa vacuum.

 

  • Proses Penambahan Oli

Saat proses penambahan oli, kondisi AC mobil dalam keadaan OFF. Proses penambahan oli dibawah ini lebih cepat dibandingkan dengan melalui lubang masuk oli pada kompresor. Berikut langkah-langkah penambahan oli.

–          Tuang oli kompresor ke dalam gelas ukur (banyaknya oli dapat berdasarkan jenis kompresor).

–          Pada charging manifold, lepaskan selang biru dari pressure gaugenya, tanpa melepas ujung selang dari pentil tekanan rendah di kompresor. Lalu masukkan ujung selang yang sudah terlepas ke dalam gelas ukur yang sudah terdapat oli kompresor baru.

–          Pada charging manifold, buka keran tekanan tinggi dan tutup keran tekanan rendah.

–          Hidupkan pompa vacuum, hingga oli kompresor dalam gelas ukur terisap habis.

–          Matikan pompa vacuum.

–          Pasang kembali selang charging manifold yang masukkan ke gelas ukur dengan posisi seperti proses persiapan di atas.

–          Sebelum pengisian refrigerant dilakukan, terlebih dahulu lakukan proses vacuum.

 

  1. 3.       Saat Mengganti Kompresor Baru

Penggantian kompresor dilakukan jika kompresor lama sudah tidak bisa diperbaiki atau ada kejadian lain yang mengharuskan mengganti kompresor. Pada umumnya, di dalam kompresor yang baru telah berisi oli kompresor, sehingga yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

 

  • Persiapan

–          Lepaskan kompresor yang akan diganti.

–          Siapkan gelas ukur.

–          Siapkan oli kompresor dengan tipe yang sama.

–          Siapkan kompresor baru dengan tipe yang sama.

  • Pelaksanaan

–          Pada kompresor lama, tuang oli kompresor ke gelas ukur hingga benar-benar habis, kemudian catat hasil ukurannya.

–          Pada kompresor baru, tuang oli kompresor ke gelas ukur hingga benar-benar habis, kemudian catat hasilnya.

–          Gunakan hasil pengukuran pada pengukuran pada kompresor lama sebagai patokan untuk menentukan banyaknya oli pada kompresor baru.

–          Sisihkan sisanya jika oli kompresor baru melebihi banyaknya oli kompresor yang lama.

–          Lakukan penambahan jika oli kompresor baru kurang dari kompresor lama.

–          Lakukan pengisian oli melalui lubang masuk pada kompresor.

–          Pasang kembali kompresor yang baru.

 

  1. i.        Menghubungkan Pipa

Pipa-pipa yang terhubung pada sistem AC harus rapat dan kencang. Sebab jika terdapat celah atau kerenggangan sambungan akan mengakibatkan kebocoran refrigerant. Oleh sebab itu, yang harus dilakukan saat penyambungan pipa adalah sebagai berikut.

  1. Pada bagian o-ring, beri tetesan oli agar memudahkan pemasangan dan menghindari kebocoran. Gunakan oli kompresor dengan spesifikasi yang sama.
  2. Gunakan dua buah kunci pas untuk menghindari ‘slek’ dan rusaknya komponen yang lain. Hati-hati jangan terlalu kencang atau terlalu kendor.

 

  1. j.        Pemeriksaan Filter Dryer

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi filter dryer. Pemeriksaannya cukup sederhana sebagai berikut.

 

  1. 1.       Saat Filter Dryer Dilepas.

–          Lepaskan filter dryer.

–          Bersihkan bagian pipa masuk(IN) dan pipa keluar (OUT).

–          Tiup pipa masuk(IN), jika udara mengalir lancar, berarti kondisi filter dryer masih baik.

  1. 2.       Saat Filter Dryer Terpasang

–          Hidupkan mesin mobil, lalu diamkan beberapa saat.

–          Hidupkan AC mobil dengan kondisi sebagai berikut.

Putaran Mesin                    : 1500 rpm-2000 rpm

Kecepatan Blower           : Maximum (Hi)

Temperature Control     : Maximum Cool

Pegang pipa masuk (IN) dan pipa keluar (OUT) pada filter dryer mengunakan tangan.

Jika pipa masuk (IN) yang dipegang terasa panas dan pipa keluar (OUT) terasa dingin, kemungkinan besar filter dryer tersumbat kotoran, dilakukan penggantian receiver.

 

  1. k.       Pemasangan dan penyetelan Belt.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, fungsi belt adalah meneruskan daya mesin untuk memutar  poros kompresor AC. Belt yang kendor karena pemakaian yang lama, diperlukan penyetelan kembali atau diganti. Selain itu, jika penyetelannya terlalu kencang akan mengakibatkan kerusakan pada bearing poros kompresor dan kebocoran seal poros kompresor. Jika belt terlihat rusak dan ada kecenderungan akan putus, disarankan untuk segera menggantinya. Adapun cara pemasangan dan penyetelan sebagai berikut.

  1. 1.       Pemasangan

–          Siapkan belt baru dengan tipe yang sama.

–          Kendorkan baut pulley pengencang pengencang dan geser pulley, hingga belt menjadi kendor.

–          Lepaskan belt lama dan pasang belt yang baru.

  1. 2.       Penyetelan

–          Sebelumnya, ukurlah panjang belt. Gunakan tali atau benang untuk mengukur panjang keliling belt.

–          Geser pulley pengencang hingga belt tertarik dan kencangkan baut pulley agar posisinya tidak berubah.

–          Kendorkan baut pengatur pulley.

–          Stel kekencangan v-belt dengan jarak -+ 1 % dari panjang belt (lihat gambar). Misalkan panjang belt sebesar 800 mm, maka 1 % dari panjang tersebut adalah 8 mm.

–          Kencangkan baut pengencang pulley.

 

  1. l.        Mencari Lokasi Kebocoran Refrigerant

Untuk mempersingkat pencarian  kebocoran refrigerant, sebaiknya periksa terlebih dahulu bagian-bagian sambungan komponen. Penyebab kebocoran umumnya karena pemasangan dan penyambungan komponen AC mobil yang tidak benar. Bagian-bagian di bawah ini yang harus kita cek terlebih dahulu.

  • Bagian kompresor yang berputar, seal pipa, O-ring, atau pressure relief valve.
  • Sambungan selang,pipa,mur,dan baut(inlet dan outlet kondensor, evaporator, katup ekspansi, filter dryer), atau perhatikan pori-pori selang karet yang berkeringat.

 

Sebelum memeriksa lokasi kebocoran, sebaikny sistem AC mengandung refrigerant. Atau sudah benar-benar habis, lakukan pengisian refrigerant baru(lihat cara pengisian refrigerant). Adapun cara mencari kebocoran refrigerant dapat diketahui dengan cara visual, air sabun, leak detektor, dan penggunaan zat warna dan sinar ultraviolet.

 

  1. 1.       Visual

Lokasi kebocoran refrigerant dapat diketahui dengan cara visual. Biasanya pada permukaan pipa atau komponen AC terlihat adanya oli kompresor yang keluar bersamaan dengan keluarnya refrigerant. Pemeriksaan secara visual umumnya dapat mengidentifikasikan posisi kebocoran refrigerant. Periksa bagian yang berpotensi besar menjadi lokasi kebocoran, seperti sambungan pipa-pipa dan seal.

 

  1. 2.       Air Sabun

Air sabun digunakan untuk mengetahui lokasi kebocoran yang cukup besar. Pengecekannya cukup mudah, dengan cara sebagai berikut.

  • Siapkan kuas, wadah sabun, dan air.
  • Masukkan sabun dan isi dengan air secukupnya.
  • Aduk sabun dengan air hingga berbusa.
  • Gunakan kuas untuk mengolesi bagian-bagian yang berpotensi besar mengalami kebocoran.
  • Perhatikan gelembung yang ditimbulkan oleh keluarnya refrigerant dari sistem AC.

 

  1. 3.       Leak Detektor

Alat pendeteksi ini cukup sensitif dalam mendeteksi kebocoran refrigerant. Namun, sebelum alat ini digunakan, ujung sensor leak detektor harus dalam kondisi bersih. Sebaiknya bersihkan dahulu permukaan yang akan diperiksa dari kotoran dan bahan kimia lainnya. Adapun cara mengeceknya sebagai berikut.

  • Siapkan leak detektor dan hubungkan ke sumber listrik.
  • Posisikan tombol pilihan refrigerant yang akan diperiksa (misalnya R-12 atau R-134a).
  • Hidupkan leak detektor.
  • Posisikan sensor pendeteksi kebocoran sedekat mungkin dengan lokasi kebocorannya.
  • Lakukan pemeriksaan pada seluruh bagian sistem AC dan perhatikan bunyi atau sinyal yang keluar dari leak detektor.
  • Jika perlu, lakukan pemeriksaan ulang pada lokasi kebocoran.

 

  1. 4.       Penggunaan Zat Warna dan Sinar Ultraviolet

Zat warna dan sinar ultraviolet digunakan untuk mengetahui kebocoran refrigerant yang sangat kecil. Pewarna akan memendar saat terkena sinar matahari, sehingga lokasi kebocoran mudah ditemukan. Ada 2 cara penggunaan zat warna pada sistem AC, sebagai berikut.

 

  • Mencampur Zat Warna dengan Oli Kondensor

Zat warna yang digunakan adalah zat warna khusus, misalnya pewarna fluorolite(fluorescent). Zat warna dicampurkan dengan oli kompresor lalu masukkan ke sistem AC(lihat cara mengisi oli kompresor). Perbandingan campuran oli kompresor dengan zat pewarna adalah 375 : 1. Artinya, setiap 375 ml oli kompresor ditambahkan 1 ml zat warna. Setelah itu lakukan pengisian refrigerant dan hidupkan AC beberapa saat. Tunggu hingga oli kompresor ikut bersirkulasi bersama refrigerant secara merata ke seluruh sistem Ac. Pada bagian yang bocor dan oli kompresor ikut keluar bersama refrigerant, zat warna akan perpendar saat kena sinar ultraviolet, sehingga lokasi kebocoran akan mudah ditemukan.

  • Menggunakan Refrigerant Khusus

Refrigerant khusus yang digunakan adalah refrigerant yang sudah ditambahkan zat warna di dalamnya. Contohnya, refrigerant yang mengandung zat warna fluorolite diproduksi Honeywell Genetron R-134a+UV. Dengan penggunaan refrigerant khusus ini, kita dapat menemukan letak kebocoran walaupun pada lokasi yang paling sulit. Caranya, lakukan pengisian refrigerant seperti biasa, kemudian jalankan mesin dan AC beberapa saat agar refrigerant dapat bersikulasi dengan baik. Agar lebih maksimal, gunakan lampu ultraviolet untuk menemukan lokasi kebocoran refrigerant.

 

  1. m.    Pemeriksaan Katup Ekspansi (Expansion Valve)

Pemeriksaan katup ekspansi perlu dilakukan untuk mengetahui kondisinya. Karena pada bagian inilah, refrigerant diturunkan tekanannya, sehingga menghasilkan penurunan temperatur (dingin). Adapun cara pengecekannya sebagai berikut.

  1. Siapkan charging manifold.
  2. Pasang selang biru (tekanan rendah) ke pentil tekanan rendah pada kompresor (suction service valve).
  3. Hidupkan mesin mobil, tunggu beberapa menit.
  4. Hidupkan AC mobil dengan kondisi sebagai berikut
  • Putaran Mesin                  : 1.500-2.000 rpm
  • Kecepatan Blower           : Maximum (Hi)
  • Temperature Control     : Maximum Cool
  1. Jika katup ekspansi tersumbat, hasil pengukuran pada charging manifold tekanan rendah akan menunjukkan ukuran 0 Psi.
  2. Jika katup ekspansi tidak tersumbat, hasil pengukurannya sesuai dengan standar (lihat standar pengukuran hal 72).

 

  1. n.      Memeriksa Kondisi AC Mobil secara Cepat

Pemeriksaan kondisi Ac mobil dapat dilakukan secara cepat, yaitu saat AC mobil sudah dihidupkan tetapi dirasakan panas. Untuk mengetahuinya cukup dirasakan dengan menggunakan tangan. Berikut langkah-langkahnya.

  1. Hidupkan mesin mobil dan tunggu beberapa menit.
  2. Hidupkan AC mobil dengan kondisi sebagai berikut.
  • Putaran Mesin                  : 1.500 rpm-2.000 rpm
  • Kecepatan Blower           : Maximum (Hi)
  • Temperature Control     : Maximum Cool
  1. Buka kap mobil dan sentuh dengan tangan bagian pipa-pipa AC, seperti pipa masuk dan pipa keluar evaporator dan kompresor. Jika dirasakan berbeda seperti kondisi tabel di bawah, berarti sistem AC bermasalah.

 

Bagian

Kondisi

Pipa Masuk Kompresor (Pipa Besar)

Dingin

Pipa Keluar Kompresor (Pipa Kecil)

Panas

Pipa Masuk Evaporator

Dingin

Pipa Keluar Evaporator

Dingin

  1. B.      Servis Kelistrikan

Selain bagian-bagian komponen, sistem kelistrikan AC mobil juga perlu diperiksa. Sebab sistem kelistrikan akan berpengeruh terhadap kinerja AC secara keseluruhan. Adapun proses perbaikan pada bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem kelistrikan sebagai berikut.

 

  1. a.       Pemeriksaan Thermostat atau Thermistor

Untuk mengetahui baik tidaknya kondisi themostat atau thermistor terhadap perubahan temperatur, diperlukan pemeriksaan dengan cara berikut.

  1. 1.       Pemeriksaan ke-1
  • Siapkan multitester, thermometer, dan gelas yang yang berisi air es.
  • Lepaskan thermostat atau thermistor dari dudukannya.
  • Celupkan thermometer dan ujung thermistor ke dalam gelas yang berisi air es. Ujung kabel thermistor harus berada di luar gelas dan tidak dicelupkan.
  • Setting pengukuran multitester pada posisi ohm, lalu ukur tahanan thermistor di kedua kabelnya. Diamkan beberapa saat hingga pengukuran stabil.
  • Catat hasil pengukuran temperatur pada thermometer(pengukuran 1) dan pengukuran tahanannya (pengukuran 1).
  1. 2.       Pemeriksaan ke-2
  • Masih dalam kondisi semula, masukkan air hangat pada gelas yang berisi air es. Lakukan hingga temperatur air menjadi naik.
  • Catat hasil pengukuran temperatur pada thermometer (pengukuran 2) dan hasil pengukuran tahanan dengan menggunakan multitester (pengukuran 2).

 

  1. 3.       Pemeriksaan ke-3
  • Lakukan kembali seperti pemeriksaan ke-2 dengan menambahkan air hangat pada gelas, sehingga temperatur menjadi lebih naik.
  • Catat hasil pengukuran temperatur pada thermometer (pengukuran 3) dan pengukuran tahanan pada multitester (pengukuran 3).

Cocokkan ketiga pengukuran tersebut(temperatur dan tahanan) dengan grafik di bawah ini. Jika pertemuan antara nilai temperatur dan tahan mendekati garis pada grafik, dapat dikatakan thermistor dalam kondisi baik. Lakukan pengujian beberapa kali agar diperoleh hasil yang memuaskan.

 

  1. b.      Pemeriksaan Magnetic Clutch

Pemeriksaan magnetic clutch meliputi pemeriksaan pressure Plate, Rotor, dan Stator. Jika Anda mendengar suara ‘aneh’ dar magnetic clutch saat AC ON maupun OFF, kemungkinan besar ada masalah pada bagian komponen ini. Biasanya disebabkan adanya beberapa komponen yang  mengalami keausan dan adanya kotoran atau terkena oli pelumas. Untuk memeriksanya lakukan langkah berikut.

 

  1. 1.       Persiapan
  • Siapkan tool set untukpembuka magnetic clutch.
  • Lepaskan pressure plate, rotor, pulley, dan stator dari dudukannya.
  • Lepaskan semua bearing yang ada.

 

  1. Pemeriksaan Pressure Plate
  • Periksa kondisi bantalan pressure plate.
  • Periksa kerataan permukaan pressure plate.
  • Bersihkan pressure plate dari kotoran yang menempel.

 

  1. 3.       Pemeriksaan Rotor dan Pulley
  • Periksa kondisi alur pulley rotor.
  • Putarlah bearing rotor, rasakan dengan seksama apakah berputar normal atau tidak. Ganti jika beraing sudah rusak.
  • Bersihkan dan beri pelumas (grease) jika bearing masih dapat dipakai.

 

  1. 4.       Pemeriksaan Stator
  • Siapkan multitester dan setting pada posisi pengukuran x1 Ohm.
  • Ukurlah ujung kabel stator dengan multitester dan catat hasil pengukurannya.
  • Nilai tahanan pada stator dengan kondisi baik adalah -+ 3,75.

 

  1. c.       Test Magnetic Clutch

Berbeda dengan pemeriksaan magnetic clutch, test magnetic clutch dilakukan untuk mengetahui kondisi (bekerja atau tidaknya) sebuah magnetic clutch kompresor secara cepat. Adapun caranya sebagai berikut.

  1. Siapkan 2 buah kabel dan sesuaikan panjangnya antara letak magnetic clutch kompresor dengan battery(accu).
  2. Lepas kabel magnetic clutch kompresor dari sistem kelistrikan AC.
  3. Pasang kabel langsung dari magnetic clutch ke kutub positif battery dan negatif (chasis).
  4. Pehatikan magnetic clutch pada kompresor, apakah saat kabel dihubungkan ke battery magnetc clutch bekerja atau tidak 9 (biasanya berbungi ‘klik’)
  5. Jika bekerja (tidak berbunyi ‘klik’) dipastikan magnetic clutch kompresor tidak bekerja.

 

  1. d.      Pemeriksaan Switch Blower

Pemeriksaan switch blower dilakukan untuk mengetahui bekerja atau tidaknya. Switch blower dan perubahan-perubahan yang terjadi padanya. Karena fungsinya untuk mengubah kecepatan blower (1,2,3, dst), maka pemeriksaan alat ini cukup penting. Adapun cara pemeriksaannya sebagai berikut.

  1. Siapkan multitester dan lepas switch blower yang akan diperiksa.
  2. Posisikan multitester untuk pengukuran tahanan (x1)
  3. Pasang pin multitester  dan tempelkan pada masing-masing terminal swicth.
  • Switch pada posisi 1 (putaran blower lambat), lalu periksa terminal 1 dengan terminal 0.
  • Switch pada posisi 2 (putaran blower sedang), lalu periksa terminal 2 dengan terminal 0.
  • Switch pada posisi 3 (putaran blower cepat), lalu periksa terminal 3 dengan terminal 0.

 

  1. Perhatikan gerakan jarum pada multitester. Jika tidak bergerak, dipastikan terminal tersebut terputus.
  2. e.      Pemeriksaan Relay

Pemeriksaan relay sangat penting dilakukan karena saat kompresor atau fan blower tidak bekerja, salah satu alat yang bisa diperiksa adalah relay. Langkah-langkah pemeriksaannya sebagai berikut.

  1. Siapkan multitester dan lepaskan relay yang akan diperiksa.
  2. Posisikan multitester untuk pengukuran tahanan (x1 ohm).
  3. Ukur pada  terminal 2 dan 4.
  4. Hasil pengukurannya adalah 0 (nol), dikarenakan sirkuit dalam kondisi terbuka.
  5. Hubungkan terminal 1 ke arus positif, terminal 3 ke arus negatif pada battery (accu), dan hubungkan pada bagian coil.
  6. Hasil pengukuran sekitar 2.
  7. Jika hasil pengukuran tidak sesuai, dipastikan relay dalam kondisi rusak.

 

  1. f.        Pemeriksaan Pressure Switch

Pressure switch berfungsi memutuskan arus listrik saat tekanan refrigerant terlalu rendah atau terlalu tinggi, sehingga kompresor lebih awet dan aman dari kerusakan. Langkah-langkah pemeriksaan pada pressure switch.

  1. Lepaskan semua kabel yang menempel pada pressure switch.
  2. Siapkan charging manifold.
  3. Pasang selang biru (tekanan rendah) ke pentil tekanan rendah pada kompresor (suction service valve).
  4. Pasang selang merah (tekanan tinggi) ke pentil tekanan tinggi pada kompresor (discharge service valve).
  5. Hidupkan AC mobil dan tunggu beberapa menit.
  6. Periksa kesinambungan antara dua buah terminal pressure switch dan bandingkan dengan hasil pengukuran pada charging manifold.

 

  1. g.       Pemeriksaan Motor Blower

Motor kipas (blower) bekerja saat proses penyerapan dan pelepasan panas. Jika motor kipas bermasalah, dapat dipastikan AC tidak bekerja secara optimal. Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan pada bagian ini. Berikut langkah-langkah pemeriksaan kipas motor (blower).

  1. Lepaskan kipas motor (blower) dari dudukannya.
  2. Siapkan kabel untuk menghubungkan 2 buah terminal motor ke battery (accu).
  3. Hubungkan terminal 1 ke kutup positif pada battery dan terminal 2 ke kutup negatif.
  4. Perhatikan putaran motor, apakah dapat berputar dengan baik atau tidak.
  5. Dengarkan suara motor blower, apakah terdengar suara-suara yang tidak normal.

 

  1. C.      Tip Pemasangan dan Pemakaian AC Mobil

Berikut beberapa tip pemasangan dan pemakaian fitur penyejuk udara (air conditioning).

  1. Pemasangan
  2. Sebelum sistem AC dipasang, pastikan mesin mobil Anda dalam kondisi baik.
  3. Lakukan pengecekan terhadap semua fungsi komponen mobil, seperti bagian lampu-lampu, klakson, wiper, sistem pengapian, sistem pendinginan (radiator), dan lain-lain. Ini penting, agar Anda mengetahui kondisi sebelum dan sesudah pemasangan AC mobil.
  4. Periksa kerapatan dan kondisi karet pintu, kondisi isolasi panas pada atap. Pengecekan ini dilakukan agar udara dingin dalam kabin tidak bocor ke luar.
  5. Pasang selang untuk membuang air pada bagian evaporator (cooling unit) agar air yang jatuh tidak mengenai pipa rem, knalpot, kabel-kabel, dan bagian kendaraan lainnya.
  6. Gunakan buat khusus untuk memasang kompresor AC pada mesin dan kencangan sesuai standar.
  7. Saat pemasangan AC mobil, pastikan bagian sistem pengereman, sistem kemudi, saluran bensin, instalasi kelistrikan tidak terganggu.
  8. Beri jarak yang cukup untuk menempatkan komponen AC yang dekat dengan bagian-bagian yang berputar, misalnya kipas radiator, pulley, belt, dan lain-lain.

 

       b.      Pemakaian AC Mobil

  1. Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Ini dapat membantu kebersihan filter evaporator dari debu dan kotoran yang tersiap oleh blower, sehingga beban evaporator berkurang.
  2. Saat parkir, pilihlah tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung, apabila  parkirnya cukup lama. Tempat parkir yang panas mengakibatkan temperatur dalam kabin terlalu panas, sehingga memerlukan kerja pendinginan yang ekstra.
  3. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya dapat mengotori evaporator.
  4. Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang. Lakukan dengan cara menurunkan temperaturnya.
  5. Sebelum menghidupkan mesin, matikan sistem AC terlebih dahulu. Setelah mesin stabil baru menghidupkan AC. Begitu juga sebaliknya saat akan mematikan meisn, selalu matikan AC terlebih dahulu.
  6. Perhatikan juga celah di antara jendela dan karet pintu yang rusak dan tidak tetutup rapat. kondisi  ini bisa menyebabkan kotoran dan debu masuk ke kabin secara leluasa.
  7. Gunakan kaca film yang dapat mengurangi sinar matahari masuk ke dalam kabin. Atau gunakan tirai untuk menghindari masuknya sinar matahari langsung, sehingga AC semakin ringan.
  8. Hindari menggunakan pengharum dan wewangian yang mutunya tidak jelas. Hal ini akan menimbulkan  bekas menempel pada evaporator dan sulit dibersihkan.
  9. Selain itu hindari juga menggunakan pengharum model colok pda grill di dashboard, seringkali penggunaannya mengakibatkan grill patah. Karena jika grill sudah patah, kita kesulitan  mencari penggantinya.
  10. Sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan tombol fresh pada AC. Sebab akan mengakibatkan masuknya udara dari luar ke dalam kabin dan kerja kompresor semakin berat. Selain itu, dapat membuat filter, evaporator, dan saluran pembuangan mudah kotor karena udara bercampur debu dan asap yang masuk.
  11. Saat mencuci mobil, jangan lupa menyemprot bagian sirip-sirip (fin) kondensor dari kotoran yang menempel. Untuk kotoran yang sudah mengering dan dapat menyebabkan korosi, bersihkan dengan sikat. Yang perlu diingat adalah jangan sampai sikat dan air terlalu kencang, sehingga membuat bengkok fin-fin kondensor.

Salam,

OMEGA AC MOBIL
Jln.Sutorejo Utara 9 No.34
Surabaya – Jawa Timur
(031) 7033 9033 – 7827 2626 -593 2945
HP : 0853 800 33325 – 0817 0324 5655
Pin BB : 22FE4585
Email  :omegaacmobil@gmail.com

http://www.omegaacmobil.com

Support By : http://www.acmobilindonesia.com