PRINSIP KERJA AC MOBIL – Call. 081703245655 – 081515172626 – PIN.22FE4585

PRINSIP KERJA AC MOBIL

 

Sistem kerja AC mobil melibatkan beberapa komponen dan terbagi atas dua bagian, yaitu bagian yang berfungsi menaikkan menurunkan tekanan. Dengan adanya kedua komponen tersebut, proses penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung dengan sempurna. Pada saat AC mobil dinyalakan, udara  dalam kabin mobil bergerak dan bersikulasi secara terus menerus melewati evaporator dengan bantuan blower kabin. Selanjutnya udara panas dalam kabin diserap oleh evaporator dan diembuskan kembali oleh blower dalam bentuk udara dingin. Agar suhu selalu dalam kondisi ideal, dipasanglah pengatur suhu (thermostat). Beradasarkan sistem kerjanya, proses pendinginan Ac terbagi menjadi 3 bagian, yaitu sistem sirkulasi udara, sirkulasi refrigerant, dan sistem kelistrikan.

 

A.      Sistem Sirkulasi Udara

 

Sirkulasi udara pada AC mobil terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sirkulasi di dalam kabin dan di luar kabin. Kedua bagian sirkulasi tersebut menggunakan blower atau kipas untuk mensirkulasikan udaranya.

a.Sirkulasi di Dalam Kabin

Sirkulas udara di dalam kabin melibatkan satu set unit pendingin yang terdiri atas blower, katub ekspansi, dan evaporator (biasanya terletak di bagian belakang dashboard). Evaporator merupakan alat yang berfungsi menyerap panas udara di sekitarnya. Terbuat dari bahan aluminium yang berongga dan bersisisp, sehingga mampu  menghasilkan udara dingin, yaitu di bawah 5OC. Di dalam evaporator berisi gas refrigerant dengan temperatur yang cukup rendah, hasil  penurunan tekanan yang di lepaskan oleh katup ekspansi.

Selain evaporator, komponen lain yang bekerja mengatur sirkulasi udara dalam kabin adalah blower. Udara dalam kabin diisap oleh blower sebelum melewati evaporator, sehingga temperatur udara yang dihasilkan dalam kabin mobil menjadi lebih dingin sesuai settingannya (low-medium-hight). Seperti telah disebutkan sebelumnya, sirkulasi udara dalam kabin memungkinkan adanya debu dan kotoran. Bagian inilah (evaporator) perlu dibersihkan secara periodik. Namun, ada pula yang menambahkan  filter udara  untuk menyaring kotoran dan debu, sehingga udara yang keluar dari evaporator selalu dalam keadaan bersih.

 

b. Sirkulasi di Luar Kabin

Sirkulasi udara di luar abin melibatkan beberapa komponen, di antaranya kondensor, kompresor, kipas, dan filter dryer. Selain sebagai tempat sikulasi udara di luar kabin, kondensor juga berfungsi melepaskan panas refrigerant. Panas pada kondensor terjadi akibat tekanan refrigerant oleh kompresor. Alat untuk mensirkulasikan udara pada kondensor adalah kipas (biasa disebut extra fan). Biasanya, kondensor terletak di bagian depan radiator(pendingin mesin).

 

 

B.      Sirkulasi Refrigerant 

Refrigerant meruapakan bahan pendingin yang bersikulasi melewati kondensor, filter, dryer, katub ekspansi (orifice tube), evaporator, dan kompresor. Sirkulasi refrigerant yang melewati bagian-bagian AC terjadi akibat adanya tekanan kompresor. Bahan pendingin (refrigerant) tersebut tidak akan berkurang jika tidak terjadi kebocoran, seperti pada pipa-pipa, seal, atau komponen-komponen lain yang dilewatinya. Saat melewati komponen-komponen Ac tersebut, refrigerant akan mengalami perubahan bentuk, temperatur, dan tekanannya. Sirkulasi refrigerant biasa disebut sebagai siklus refrigerasi kompresi uap. Berdasarkan skema kerja refrigerant(freon), maka proses kerja sirkulasi refrigerant dapat dibagi menjadi 4 tahapan, sebagai berikut .

 

a.       Proses Kompresi

Proses kompresi dimulai ketika refrigerant meninggalkan evaporator. Refrigerant masuk ke dalam kompresor melalui pipa saluran masuk(intake). Sebelum masuk ke dalam kompresor, refrigerant masih berbentuk gas, bertemperatur rendah, dan bertekanan rendah. Setelah melalui kompresor , refrigerant masih berwujud gas, tetapi memiliki tekanan dan temperatur yang tinggi. Akibatnya, kompresor dapat dengan mudah mengisap gas dan menekan refrigerant hingga mencapai tekanan kondensasi dan perubahan suhu refrigerant.

 

b.      Proses Kondensasi

Proses kondensasi dimulai ketika refrigerant meninggalkan kompresor. Refrigerant yang berwujud gas, bertekanan dan temperatur yang tinggi dialirkan menunngu kondensor. Di dalam kondensor, refrigerant berubah wujud dari gas menjadi cair. Panas yang dihasilkan oleh refrigerant dipindahkan ke udara di luar pipa kondensor. Agar proses kondensasi lebih efektif, digunakan kipas (extra fan), sehingga udara luar dapat diembuskan tepat dipermukaan pipa kondensor. Dengan demikian, panas pada refrigerant dapat dengan mudah dipindahkan ke udara luar. Setelah melewati proses kondensasi, refrigerant berubah wujud menjadi cair dengan temperatur lebih rendah, tetapi tekanannya masih tinggi. Setelah itu, refrigerant cair masuk ke saringan (filter dryer), sehingga kotoran dapat disaring sebelum masuk ke komponen berikutnya. Proses selanjutnya adalah refrigerant mengalir menuju katub ekspansi.

 

c.       Proses Penurunan Tekanan

Proses penurunan tekanan refrigerant dimulai ketika refrigerant meninggalkan kondensor dan filter dryer. Di dalam katub ekspansi, terjadi proses penurunan tekanan, sehingga refrigerant yang keluar memiliki tekanan yang rendah. Selain itu, katup ekspansi juga berfungsi mengontrol aliran refrigerant di antara dua sisi tekanan yang berbeda, yaitu tekanan tinggi dan tekanan rendah. Pada proses ini, refrigerant berubah menjadi uap jenuh yang memiliki suhu dan tekanan yang rendah. Proses selanjutnya, refrigerant dialirkan menuju evaporator. Inilah yang disebut proses  pendinginan refrigerant.

 

d.      Proses Evaporasi

Proses evaporasi terjadi ketika refrigerant yang masuk dalam evaporator. Di awal proses ini, refrigerant masih berwujud uap jenuh (kabut), bertemperatur, dan bertekanan rendah. Kondisi refrigerant ini dimanfaatkan untuk mendinginkan udara luar yang  melewati permukaan evaporator. Agar lebih efektif, digunakan blower, sehingga sirkulasi udara panas pada kabin dapat melewati evaporator. Proses yang terjadi dibalik proses pendinginan udara dalam kabin adalah proses penangkapan panas (kalor) refrigerant yang mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan refrigerant yang mengalir didalam evaporator. Karena menyerap panas udara dalam kabin kendaraan, refrigerant yang berwujud uap jenuh (kabut) akan berubah menjadi gas. Selanjutnya, refrigerant akan mengalir menuju ke kompresor. Proses ini terjadi secara berulang sampai suhu dalam kabin kendaraan sesuai dengan settingannya dan kompresor berhenti bekerja.

 

C.      Sistem Kelistrikan

Untuk menjelaskan cara kerja kelistrikan AC Mobil, perhatian diagram kelistrikan sederhana di bawah ini.

  1. Ignition switch di hidupkan (ON)
  2. Blower switch dihidupkan (ON) mengakibatkan heater relay bekerja mengalirkan arus listrik dan memutarkan motor blower.
  3. Saat Switch AC di ON-kan, amplifier akan bekerja.
  4. Amplifier bekerja mengeluarkan arus ke magnetic clucth relay dan engine ECU. Proses ini terjadi jika pressure switch bekerja dengan tekanan refrigerant sesuai standard berikut.

R-134a        : 28 – 448 Psi

R-12              : 29,4 – 378 Psi

 

 

  1. Thermistor  akan memberikan informasi suhu pada evaporator ke amplifier. Saat suhu evaporator di bawah 3OC – 10OC, magnetic cluth akan mati dan kompresor berhenti bekerja.
  2. Saat magnetic cluth bekerja, amplifier akan mengirim sinyal ke engine ECU agar VSV bekerja dan meningkatkan putaran mesin.
  3. Saat kendaraan berjalan, engine ECU akan memberikan informasi berupa sinyal ke amplifier, sehingga magnetic cluth relay akan OFF dan kompresor berhenti bekerja.

 

 

 

 

Regards,

OMEGA AC MOBIL
Jln.Sutorejo Utara 9 No.34
Surabaya – Jawa Timur
(031) 7033 9033 – 7827 2626 -593 2945
HP : 0853 800 33325 – 0817 0324 5655
Pin BB : 22FE4585
Email  :omegaacmobil@gmail.com

>>>>KLIK DISINI<<<<

Kompresor AC Mobil – Call. 0852 5858 6262

Kompresor AC Mobil

Energi mekanik pada motor penggerak diubah menjadi energi pneumatis oleh kompresor sehingga zat pendingin bersedar dalam instalasi sistem AC.

Secara umum kompresor terdiri dua jenis yaitu sebagai berikut :

1.KOMPRESOR MODEL TORAK

Kompresor model torak terdiri dari beberapa bentuk gerak torak yakni:

a.tegak lurus

b.memanjang

c.aksial

Kompresor Torak gerak Aksial

KOMPRESOR TORAK/PISTON

d.radial

e.menyudut

Untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di dalam silinder kompresor.

2.Kompresor Rotary

Rotor adalah bagian yang berputar di dalam stator. Rotor terdiri dari dua baling-baling. Langkah hisap terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan berakhir setelah pintu masuk tertutup. Pada waktu pintu masuk sudah tertutup dimulai langkah tekan, sampai katup pengeluaran membuka, sedangkan pada pintu masuk secara bersamaan sudah terjadi langkah hisap, demikan seterusnya.

KOMPRESOR ROTTARY

Keuntungan:

a. Karena setiap putaran menghasilkan langkah-langkah isap dan tekan secara bersamaan, maka moment putar lebih merata akibatnya getaran/kejutan lebih kecil.

b. Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil dan menghemat tempat.

Kerugian:

Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada volume besar, rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada rotor tidak cukup kuat menahan menahan gesekan.

Gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan menekan zat pendingin. Kompresor berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigerant ,kompresor menghisap refrigerant bertekanan rendah dari evaporator dan memampatkannya sampai 100-250psi. Dengan bertambahnya refrigerant tersebut maka suhu refrigerant pun akan bertambah, uap refrigrant yang bertekanan tingggi dalam kompresor akan lebih cepat mengembun dengan cara melepaskan panas ke sekelilingnya.

Kompresor AC perlu diberi pelumas .Fungsi utama pelumas pada kompresor adalah untuk bantalan pada komppresor dan sebagai pelumas pada bagian yang bergesekan. Oli yang digunakan pada kompresor bukan sembarang olitetapi oli khusus karena oli tersebut akan beredar dalam pendingin.

Jika salah satu komponen rusak pada saat pendinginan bekerja, maka sebagian oli kompresor akan tertinggal di dalam siklus refrigerant. Apabila komponen tersebut diganti maka oli perlu ditambah untuk mengganti oli yang tertinggal dalam komponen yang rusak. Banyaknya oli tergantung dari dari komponen yang diganti.

Oli pelumas dalam sistem AC sebagian keluar bersama-sama refrigerant dan bersirkulasi dalam siklus pendingin. Jika oli yang bersirkulasi bersama refrigerant cukup banyak, pelumasan oli di bak engkol berkurang sehingga dapat terjadi overheating (kelebihan panas). Sedangkan apabila oli yang bersirkulasi bersma refrigerant tidak tetap, maka oli kan terkumpul dalam evaporator. Hal ini akan mengganggu pemindahan panas dalam evaporator.

AC Mobil Hyundai Getz – Call. 0852 5858 6262 – PIN. 7E562671

AC Mobil Hyundai Getz

 

Untuk service berkala atau pengecekan kebocoran evaporator AC Mobil untuk hyundai Getz secara manual maka harus dilakukan dengan membuka dashboard mobil agar evaporator dapat dikeluarkan dari Casing/Box evaporator yang terletak di tengah bagian dalam dashboard yang posisinya agak tersembunyi. Jadi agak sulit untuk melepaskan evaporator tanpa melepaskan dashboard yang menghalangi box evaporator.

Di bawah ini ada gambar posisi box evaporator dimana dashboard mobil telah dilepaskan dan di samping kirinya terletak box blower.

Sebelum box evaporator dilepaskan, terlebih dahulu kita harus melepaskan katup expansi yang terletak terpisah di luar cabin penumpang atau tepatnya di ruang mesin hal ini dilakukan karena lubang pembatas antara katup expansi dengan evaporator sangat kecil sekali sehingga sulit dilewati benda seukuran expansi kotak hyundai Getz.

Gambar katup expansi dilihat dari ruang mesin

Setelah dilepaskan dari box evaporator dan terdeteksi bahwa terjadi kebocoran halus pada kisi-kisi evaporator yang mengakibatkan freon cepat habis maka dilakukan penggantian evaporator .

Gambar evaporator hyundai Getz sebelum dipasang

Setelah di cek kondisi katup expansi juga mengalami sedikit kebuntuan maka dilakukan penggantian katup expansi agar proses sirkulasi udara dalam sistem dapat berjalan dengan baik.

Gambar katup expansi hyundai Getz

Pada saat penggantian evaporator kita sekaligus melakukan pengecekkan terhadap kondensor apakah masih berfungsi dengan baik, setelah dicek kondensor masih layak pakai dan kita pasang kembali.

Dapatkah freon R134 diisikan ke kendaraan R12.. – Call. 0852 5858 6262 – PIN. 7E562671

Dapatkah freon R134 diisikan ke kendaraan R12

Dilihat dari awal penggunaan Freon R134a dan karateristik yang membedakan Freon R134a dengan R12, sbb:

Pada tahun 1985-1988 dipublikasikan tentang ditemukannya fenomena perusakan lapisan ozon yang salah satunya disebabkan oleh penggunaan freon (refrigerant) R12 pada sistem AC Mobil. Dari sini berkembang untuk mengatur penggunaan dan jadwal produksinya sehingga semaksimal mungkin tidak lagi menggunakan freon R12 pada mobil-mobil yang diproduksi sejak 1989, maka dibuatlah freon pengganti R12 tadi, yaitu R134a dengan tetap memiliki sifat yang sama dengan R12 yaitu antara lain :

  • Merupakan senyawa kimia utama yang stabil untuk membawa panas dan tidak mudah terbakar.
  • Memiliki karakteristik tidak berbau, tidak berwarna dan tidak bersifat korosif juga tidak beracun.

Pada freon R134a dibuat agar seminimal mungkin tidak menipiskan lapisan ozon

Untuk karakter ukuran Molekul nya :

FREON R12

R12 : Karakter Molekul R12 (CCI2F2), diameter = 4,4Å

FREON R134a

FREON R134a

R134a : Karakter Molekul R134a (HC2HCF3), diameter = 4,2Å

jadi akan terlihat perbedaan karakter molekul R134a yang lebih kecil dibanding R12.

Sehingga spareparts yang digunakan juga akan mengalami penyesuaian bentuk, ukuran dan ciri-ciri yang dimiliki Freon R134a.

Sparepart yang mengalami penyesuaian seperti :

1. MAGNET CLUTCH

MAGNET CLUTCH

Tekanan pada suhu tinggi R134a lebih tinggi dari R12, sehingga kompresor butuh tenaga lebih besar untuk mengkompresi freon. Sehingga butuh model Magnetic Clutch yang berdaya kerja lebih baik dan kuat, selain itu rotor dan bearing pun dibuat spek yang lebih baik dari sistem sebelumnya.

Kalau magnet clutch tidak disesuaikan akan mengkaibatkan sistem tidak akan bekerja dengan maksimal.

2. RECEIVER DRYER / FILTER AC

FILTER DRYER

Sampai sekarang isi receiver dryer menggunakan Silica-Gel untuk menghilangkan uap air, sehingga untuk R134a dibutuhkan Silica-Gel yang lebih banyak. Untuk memisahkan air pada R134a digunakan Zeolite untuk menggantikan Silica-Gel.

3. HOSE / SELANG ( SELANG TEKANAN RENDAH – SELANG TEKANAN TINGGI )

HOSE / SELANG AC

Sampai saat ini selang tekanan tinggi dan rendah menggunakan NBR ( Nitrile Butadiene Rubber ). Jika tetap digunakan selang R12 untuk sistem R134a akan menyebabkan kebocoran freon pada selang High Press atau Low Press. Dengan demikian selang pada high press dan low press dianjurkan juga

4. OLI KOMPRESOR

Oli kompresor R12 tidak dapat larut dengan freon R134a sehingga tidak dapat bersirkulasi dengan baik. Ini akan menyebabkan kerja kompresor tidak maksimal dan akan mengakibatkan umur kompresor menjadi pendek/cepat rusak.
Oli kompresor R12 adalah ND-OIL6 (mineral oil) atau ND-OIL7
Oli kompresor R134a adalah ND-OIL8 (synthetic oil) atau ND-OIL9
Pada umumnya di setiap kompresor tertera stiker yang menunjukkan jenis oli kompresor yang seharusnya dipakai.

5. EXPANSION VALVE / EVAPORATOR PRESSURE REGULATOR (EPR) / KATUP EXAPANSI

EXPANSI AC MOBIL

EXPANSI AC MOBIL

Akibat tekanan yang lebih tinggi maka bukaan klep pada expansion valve dan EPR juga disesuaikan sehingga kapasitas pendinginan yang dihasilkkan akan sama seperti dingin yang dihasilkan saat menggunakan R12.

6. SEAL ORING / SEAL PENYEKAT

SEAL AC MOBIL

SEAL AC MOBIL

Pada sistem AC R12, digunakan NBR ( Nitrile Butadiene Rubber ) sebagai bahan dasar penyekat/seal termasuk O-Ring, Lip-Seal pada kompresor dan selang-selangnya.
Sialnya, NBR ini larut dengan freon R134a karena akan mengembang dan membusa.
Sistem R134a menggunakan RBR (Rubber in Behalf of R134a), jadi bisa dibilang karet sealer khusus R134a.
Secara fisik O-Ring untuk R134a lebih tebal (gemuk) ketimbang R12.

 

 

7. SISTEM SAMBUNGAN PIPA / NEPEL / FITTING / SOKET

SISTEM SAMB PIPA

SISTEM SAMB PIPA

Sistem penyekatan pada sambungan selang/pipa pun berbeda antara sistem R12 dengan R134a.
Hingga perubahan pada katup/socket pengisian freon pun berubah.

8. PRESSURE SWICTH ( HIGH PRESS SWITCH – LOW PRESS SWITCH )

PRESSURE SWITCH

PRESSURE SWITCH

Dari hal-hal di atas sudah terlihat bahwa tekanan dalam sistem R134a lebih besar dari R12, tentunya Pressure Switch yang dipakai untuk ON/OFF kompresor perlu berubah juga.

9. KONDENSOR

FILTER DRYER

KONDENSOR

Pada sistem R134a, tekanan pada sisi tekanan tinggi lebih besar ketimbang R12, sehingga terlihat perubahan bentuk pada fin/ sirip-sirip yang dibuat lebih rapat dengan tube yang lebih tipis/ramping agar dapat melepas radiasi panas lebih baik.

Jadi dari uraian di atas , maka kesimpulan yang diperoleh adalah :

  1. Untuk dapat menggunakan Freon R134a, maka spareparts yang disebut di atas harus dirubah terlebih dahulu untuk mencegah kerusakan dalam sistem AC Mobil.
  2. Sistem AC Mobil R12 tidak dapat diganti begitu saja dengan mengisi Freon R12 dengan Freon R134a.
  3. Ada spareparts R12 yang tidak dapat diganti begitu saja dengan spareparts R134a.
  4. Kalo ada saran untuk mengisi Freon R134a ke sistem R12 tanpa ada perubahan spareparts pada sistem AC diatas maka dianjurkan untuk tidak dilakukan, karena resiko kerusakan pada sistem AC Mobil sangat besar sekali.


“TIDAK DISARANKAN UNTUK PENGISIAN FREON R134a KE DALAM SISTEM AC R12”

SISTEM YANG BEKERJA DALAM AC MOBIL

Prinsip Kerja AC Mobil Anda – Call. 0852 5858 6262 – PIN. 7E562671

Prinsip Kerja AC Mobil Anda

Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.Sistem kerja AC dapat diuraikan sebagai berkut :

SISTEM AC MOBIL

  1. Zat pendingin bertekanan tinggi dari kompresor berupa gas.
  2. Zat pendingin yang sudah didinginkan oleh kondensor berubah bentuk dari gas menjadi cair.
  3. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup ekspansi, berubah bentuk menjadi uap.
  4. Zat pendingin yang telah menyerap panas pada evaporator berubah bentuk menjadi gas.
  5. Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor sehingga beredar dalam sistem AC,karena adanya tekanan maka zat pendingin menjadi panas.
  6. Kondensor akan medinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi),sementara tekanan zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuk menjadi cair.

POSISI PARTS AC MOBIL DALAM SYSTEM

POSISI PARTS AC MOBIL