Mengapa Harus Hydrokarbon Refrigerant? – Call. 0852 5858 6262 – PIN. 7E562671

Mengapa Harus Hydrokarbon Refrigerant

 

Harga energi yang berasal dari BBM dan Listrik, akan terus meningkat sejalan dengan semakin langkanya sumber energi yang berasal dari minyak bumi (tak terbarukan).

Selain mengupayakan mencari sumber energi baru (diversifikasi) maka sumber energi yang ada perlu dihemat melalui program penghematan energi (konservasi energi).

Perubahan iklim global yang berdampak pada tatanan kehidupan dipermukaan bumi yang dipengaruhi oleh perubahan struktur lapisan ozon & efek rumah kaca di atmosfir yang disebabkan oleh bahan-bahan yang dilepas dari bumi.

Kepedulian Lingkungan & Energi telah menjadi perhatian global dalam perumusan berbagai kebijakan pembangunan di setiap Negara, termasuk di Indonesia.

Dan salah satu bahan-bahan yang meyebababkan hal tersebut adalah terlalu banyaknya penggunaan meningkatnya syntetic refrigerant atau bahan pendingin buatan, yaitu bahan pendingin/refrigerant yang mengandung H (Hidro), C (Chloro), F (Fluoro) dan C (Carbon) atau lebih dikenal dengan HCFC dan CFC dan di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Freon (R-12, R22, R134a).

Bahan Pendingin yang mengandung FLUOR (Freon)

1. R-12, CFC (Chloro Fluoro Carbon)

 

  • Refrigerator (Kulkas)
  • Water Dispenser
  • AC Mobil (< 1993)

2. R-22, HCFC (Hidro Chloro Fluoro Carbon)

  • AC Ruangan/Gedung (AC Split, AC Window)
  • AC Sentral/Chiller

3. R-134a, HFC (Hidro Fluoro Carbon)

  • Refrigerator (Kulkas)
  • Water Dispenser
  • AC Mobil (< 1993)
  • AC Central/Chiller

Kelemahan Bahan Pendingin Sintetis (CFC,HCFC,HFC)

1. CFC – R12 dan HCFC – R22

  • Merusak Lapisan Ozon
  • Menimbulkan Pemanasan Global
  • Beracun

2. HFC – R134a

  • Menimbulkan Pemanasan Global
  • Beracun

Apa yang Harus Kita Lakukan Untuk Mengurangi Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca

  1. Tidak menggunakan bahan pendingin sintetis pada peralatan pendingin (AC, Kulkas, dll) di rumah tangga.
  2. Menggunakan bahan pendingin alternative pengganti yang ramah lingkungan, dan di pasaran sudah tersedia bahan pendingin hydrocarbon, baik produk dalam negeri (Pertamina) ataupun import.

Leave a Reply